Kuliner Situbondo: Makanan Khas Dari Asembagus, Nase’ Sodu Buat Sarapan Mengenyangkan!
Nah, kali ini ada satu lagi kuliner khas Situbondo yang layak untuk dijadikan referensi brosis sebagai sarapan saat melintas di Kota Santri Situbondo. Adalah nase’ sodu orang sini menyebutnya. Nase‘ berarti nasi, sodu berarti memakannya menggunakan sendok dari daun pisang.
Oke, apa sih nase’ sodu? Sebelumnya, nase’ sodu ini merupakan makanan khas Kecamatan Asembagus, sebuah kecamatan yang dikenal sebagai wilayah terkering kedua di Indonesia. Sekitar 20 km arah timur Kota Situbondo. Nase’ sodu biasanya banyak dijual sejak subuh hingga habis di sepanjang jalur pantura Asembagus. Sekitaran Pabrik Gula (PG) Asembagus. Tapi, jangan pernah berharap jam 9 pagi masih bisa menemukan, RA pernah mencari nase’ sodu ini sekitar pukul 07.00 dan tinggal satu penjual yang masih buka warungnya, depan pom Asembagus, yang lain sudah habis.
Sekarang soal menunya. Nase’ Sodu merupakan makanan nasi dengan kuah gulai lawuh yang dicampur kacang panjang. Terkadang ditemukan juga campuran wortel dan buncis. Jadi, sayurnya adalah kuah santan. Lauknya adalah ikan tongkol yang dimasak bumbu merah. Tidak lupa cengek alias sambal terasi toge. Tanpa sambal ini nase’ sodu kurang sip bro.
Nase’ Sodu memiliki rasa agak manis, sehingga jika dimakan dengan sambal terasi toge akan pas di lidah. Awalnya, nase’ sodu dimakan dengan sendok dari daun pisang yang dilipat (dalam bahasa madura disebut sodu), namun saat ini demi kepraktisan sendok daun diganti sendok logam seperti sendok pada umumnya.
Nase’ sodu yang dijual di pinggir jalan seporsi dihargai sangat murah dan terjangkau yakni 5 ribu Rupiah. Sudah bonus teh anget. Kabarnya, Nase’ sodu ini sudah pernah menjadi menu hidangan presiden SBY ketika berkunjung ke Situbondo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar